Selasa, 17 April 2012

Cerpen : Thank you

    Tahun ajaran baru sudah di mulai, aku sudah melepas seragam SMP ku. Sekarang aku duduk di kelas 1 SMA. Namaku Sandra. Agak sedikit sulit untuk mencari teman baru di SMA ini. Tapi aku bersyukur karena di sekolah baru aku ini. Aku udah bisa dapetin temen-temen deket, mereka adalah Mona , Chika dan Yudith. Bisa dibilang kita bertiga tuh kaya trio kwek-kwek yang kemana-mana selalu bareng. Awal di SMA ini sama sekali gak kepikiran buat nyari pacar, yang baru aku pikirin itu cuma gimana cara aku ningkatin prestasi aku di SMA. Disaat temen-temen aku kepengen nyari pacar di SMA ini, aku malah belajar terus. "yaampun san, lo gak capek apa belajar terus? gak mau ikutan sama kita? kita lagi liatin kakak-kakak kelas loh!" yudith berkata. "eh gak capek kok dith" jawabku. "sini dulu deh san" pinta Mona. Aku menghampiri mereka. "tuh san liat, kakak-kakak kelas disini lumayan-lumayan ya? hehe jangan liatin buku pelajaran mulu" chika berkata. Aku jadi ikut ngeliatin kakak-kakak kelas dibawah deh. Pandanganku terpaku pada satu sosok cowok tinggi,berkacamata dan agak sedikit berkulit sawo matang. Kok? aku jadi merasa tertarik sama dia? 'Itu siapa namanya?" tiba-tiba aku melontarkan pertanyaan seperti itu. "eh? yang mana san?" tanya Mona. "awalnya sih gakmau ikutan,tapi?hahaha" ledek Chika. "ehm itu yang tinggi, kacamata, yang lagi megang buku" jawabku. "oh kak Tito maksud lo san? anak kelas 2 itu kan?" jawab Yudith. "oh namanya Tito. Lo kenal dith?", "gak sih,tapi cuma tau aja hehe". Aku suka dia.

     Saat ada perlombaan SAINS disekolahku, aku menjadi peserta pertama yang harus mempresentasikan karyaku di panggung dan didepan seluruh siswa satu sekolah. Malu rasanya, tapi aku harus berani. Banyak sekali orang yang menonton. Aku memberanikan diri untuk mempresentasikan karyaku. Sekitar 25 menit aku mempresentasikan karyaku didepan seluruh siswa satu sekolah. Rasanya lega banget! Aku beristirahat di belakang panggung, aku mengambil minumku. "hey, berani banget tadi? bagus loh presentasi kamu tadi" ada seseorang didepanku yang mengatakan itu. Dan pas aku melihatnya, dia adalah kak Tito! "eh? terimakasih kak hehe" jawabku. "kok tau sih gue kakak kelas lo? haha iya sama sama ya", "iya soalnya aku gak pernah liat kamu di angkatan aku kak", "oh iya ya, Tito!" dia menjabat tanganku, "Sandra". Dalam hati ini serasa cuma  mimpi, aku bisa kenalan sama kakak kelas yang aku suka, kak Tito!. "oh sandra, kamu kelas berapa san?" tanya kak Tito. "aku kelas 1-2 kak" jawabku. "oh iya-iya, gue kelas 2-1 IPA san" , "okedeh kak". Kita mulai banyak berbincang dan membicarakan banyak hal. Gak nyangka aja aku sama kak Tito nyambung juga kalo ngobrol kaya gitu. Gak kerasa lama juga aku ngobrol sama kak Tito, terdengar suara MC ingin mengumumkan pemenang lomba. "yuk san kita kedepan! udah mau pengumuman" ajak kak tito dan dia menarikku. "pemenangnya adalaaaaaaaah......Sandra Amara dari kelas 1-2!" Seru si MC. Aku speechless dan kaget bukan main, ternyata aku pemenangnya! Aku di panggil ke atas panggung dan diberikan hadiah. "horeee sandra sandra sandra!" terdengar seru dari Mona, Chika dan Yudith. Selesai itu aku turun dari panggung dan menghampiri teman-temanku. "CONGRATS!" serentak Mona, Chika dan Yudith berteriak kepadaku. "makasih kawaaan". "Selamat ya Sandra!" Aku membalikan badanku, ITU KAK TITO!! "heh? iya kak terima kasih" aku tersenyum kepadanya.

    "Sandraaaa!" sorak Yudith dari kejauhan. Aku menghampiri Yudith, "kenapa dith?", "aduh aduh lo harus tau san! lo harus tau!" Yudith menarik-narik tanganku. "apaan?" jawabku santai. "kak tito minta nomor handphone lo san!!!" hebohnnya Yudith. HAH? kak Tito? Minta nomor handphone aku? "t...t...terus dith?" "iya gue kasih aja nomor lo hehe" jawab yudith."beepbeep" handphoneku berbunyi. Saat aku lihat ada pemberitahuan satu pesan baru. Itu pesan dari nomor tak di kenal, ku buka pesan itu, "sandra anak 1-2 ya?" aku bingung, lalu ku balas "iya, ini siapa ya?", "cieeee sandraaaa, jangan-jangan itu sms dari kak Titoooo" ledek Yudith kepadaku. "beepbeep" handphoneku kembali berbunyi, dan ada satu pesan baru lagi, aku membuka pesan itu. OW! aku ternganga melihat isi pesan itu! "ini gue Tito, yang tadi ketemu di belakang panggung. Inget kan?" waaaa ternyata dugaan Yudith benar! "iya dith! ini kak Tito! aaa yudithhhhh!" aku heboh dengan sambil mengguncangkan badan Yudtih. "cie sandraaaa, akhirnya san hahaha" ledek Yudith. Saat istirahat tiba, aku sedang makan di kantin bersama Mona, Chika dan Yudith. "Sandra" seseorang memanggilku. Aku melihat dari jarak sedikit jauh, OH TUHAAAN! Kak Tito! Aku harus apa? Aku gugup! Tunggu..tunggu...dia menghampiriku! "udah di save nomer gue?" tanyanya begitu baru menghampiriku. "u..u..udah kak" . Semenjak hari itu entah kenapa aku jadi sering Smsan sama kak Tito. Gak nyangka aja, awalnya aku mikir buat dia tau nama aku aja itu cuma mimpi, eh ternyata sekarang aku bisa smsan sama kak Tito. Aku tersenyum sendiri seperti orang bodoh.

    Gak kerasa udah setahun aku deket sama kak Tito, muncul banyak pertanyaan dari teman-temanku. "San, udah ada setahun gaksih lo deket gitu sama kak Tito?" tanya Mona kepadaku. "ehm ya kurang lebih  iya sih mon, kenapa emang?", "masa lo gak jadian juga sama kak Tito?" samber si Chika. "awas loh san nanti bisa aja dia cuma seorang php" Yudith ikutan nyamber. PHP? orang-orang sih nyebutnya Pemberi Harapan Palsu. Dimana seseorang ngedeketin lawan jenisnya, tapi gak dijadiin juga hubungannya lalu dia malah lebih milih orang lain. Hmm.. kalau di pikir nyakitin juga sih ya. "Hah? gatau juga Mon, Chik. ehm..PHP ya? aduh semoga engga ya dith!" jawabku. "ya sekarang sih lo ati-ati aja san, namanya juga cowok. Susah dipercaya kalo soal hal kaya gitu" kata Yudith. "iya dith, gue juga gak mau terlalu berharap kok.", "udah udah, kasian tuh Sandra jadi gak mood gitu, mending kita makan yuk di kantin!" ajak Mona kepada kami semua. Disaat kami semua lagi asyik makan, aku melihat segerombolan kakak kelas bawa gitar dan menghampiri kami. Mereka menyanyikan lagu Because Of You - Keith Martin, saat bagian reff dan bagian lirik 'it's because of you..' muncul sesosok cowok dari tengah-tengah gerombolan itu, dia berdiri tepat di hadapanku dengan menyodorkan setangkai bunga mawar putih. Speechless aku gak bisa ngomong apa-apa, mungkin aku bisa dibilang cengo saat itu. Aku pandangi wajahnya dan dia adalah Kak Tito!! Apa yang harus aku lakukan? aku harus bilang apa? ekspresi mukaku gimana? aduh gimana nih??? "Makasih udah buat hidup aku berubah, berubah menjadi lebih indah dari sebelumnya. Mungkin terlalu lama buat kamu, tapi sekarang inilah aku baru mampu mengutarakan semuanya. Setahun kita dekat, aku makin ngerasa sayang sama kamu Sandra. Bersediakah kamu menjadi pacarku?" dia memberikan bunga itu kepadaku. OH TUHAAAN! Jangan kau buat bibirku menjadi berat untuk berbicara! Aku ingin berlari dan berteriak rasanya! Hatiku ingin menjawab iya, tapi kenapa jadi berat gini sih? Banyak suara orang bertepuk tangan karena adegan kami ini. Kucoba untuk menarik nafasku dalam-dalam, sebentar ku pejamkan mataku dan bibirku sudah mulai bisa untuk berbicara. "mau kapanpun kak Tito ngutarain semua ini, aku akan terus nunggu. Gak ada kata terlalu lama kalau emang kita menunggu sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Ya kak, aku bersedia" dengan tegas aku menjawab itu semua, aku bernafas lega telah menjawabnya. "terima kasih, pacarku" jawab kak Tito. Ups.. tiba-tiba ia mengecup keningku dihadapan semua teman-temannya dan begitu juga teman-temanku. Mereka semua bersorak dan bertepuk tangan Aduh seperti ada orang baru menikah aja ya, pikirku. Setahun aku menunggunya, dan kini dia datang juga.

    Jalan dua bulan hubunganku dengan kak Tito. Sekarang saatnya waktu istirahat kedua, aku sedang bersama kak Tito di depan kelasku. Aku sedang memainkan handphonenya. Ada pesan baru yang gak sengaja aku buka. Aku baca dan aku langsung mengembalikan handphone itu pada kak Tito. "loh kamu kenapa? kok tiba-tiba bete gitu?" tanya kak Tito. "engga kok. nanti pulang sekolah kita main yuk!" ajakku. "aku gak bisa san, aku mau ngerjain tugas" "oh yaudah." aku pergi meninggalkannya. Saat aku berjalan kekelas, pesan itu terus menerus terbayang di pikiranku. Gimana aku gak terus-terusan keinget? bertuliskan dari Lina, sms itu berisi "tito, gimana? kapan nih kita ketemuan? kamu bikin aku penasaran terus, udah LDR sebulan masa belom pernah ketemu-_- aku jadi mau tau kamu orangnya gimana:D" oh my! itu nyakitin banget. Aku sebagai pacarnya ngerasa marah, jelas aku marah masa ada cewek lain yang sms kaya gitu ke pacar aku? Sepulang sekolah kak Tito menemuiku. "kamu kenapa sama aku?" tanyanya. "aku mau ketemu sama yang namanya Lina" jawabku. Tito diam, dia tak berkata apapun. Sekitar 5 menit "Lina siapa?" jawabnya. "Lina yang sms kamu tadi siang". "kamu buka-buka sms aku? lancang banget!" bentaknya kepadaku. Gila! sakit banget hati aku dibentak kaya gitu. "aku gak sengaja buka. kenapasih lagian segitu marahnya!" jawabku. "mau lo pacar gue kek atau apa kek,lo gak berhak buat buka-buka inbox gue! rese lo!" amarahnya semakin memuncak. "aku gak ngerti, kenapa kamu segitu marahnya? Lina itu siapa?" jawabku pelan. "bukan urusan lo!" jawabnya sambil meninggalkanku. Ah tuhannnn,apa yang harus aku lakuin sekarang? aku gak kuat! Aku jatuh duduk dan menangis, "maaf" suara tito terdengar disampingku. "maaf ya, kamu jangan nangis" ucapnya sambil menghapus air mataku. "maaf ya aku gak bisa bikin kamu seneng, sampe-sampe kamu harus cari cewek lain kaya gitu. kita udahan aja ya?" ucapku dengan berat hati. "gak. aku gamau." "yaudah aku mau ikut kamu ketemu sama Lina" "ngapain sih?" nadanya sedikit tinggi. "ya pokoknya aku mau ketemu!" "yaudah iya ayo sini ikut!" ajaknya dengan menariku kasar.

    Sesampainya di tempat yang mereka janjikan. Aku melihat seorang cewek lagi duduk di meja yang sudah dipesan. Kami menghampirinya. "Tito? halooo" Sapannya sambil bercipika-cipiki dengan Tito. OH tuhannnn,aku sakit liatnya. Aku mau nangis rasanya. "eh? adikmu ya to?" tanya Lina kepadaku. "iya aku adiknya" dengan cepat aku menjawab. "iya dia adik aku lin" jawab tito. Oh tuhan! Didepan Lina ini dia gak mau ngakuin aku sebagai pacarnya? kenapa? aku jawab gitu karena aku mau tau respon dia, ternyata emang dia gak ngakuin aku. Hati aku rasanya bener-bener kaya di iris! "aku Lina pacarnya tito dek, kita udah satu bulan pacaran tapi baru ketemu sekarang haha" dia menceritakan kepadaku. Ingin rasanya aku menampar tito ini, kenapa ya dia tega banget? tapi aku gak bisa. Pesanan kami datang. Selesai makan, "to, nanti kamu anterin aku pulang kan?" tanya lina. "iya lin" jawab tito. Lalu? aku gimana? Tito...aku gak nyangka! "oh ya nanti adikmu ini gimana to?" tanya lina. "kamu tunggu disini dulu ya de, nanti kakak balik lagi kesini" tito berkata kepadaku. HAH! semakin teriris aja hati aku rasanya, dia bener-bener lebih milih Lina! "iya" jawabku pelan. Aku melihat mereka berdua keluar dari tempat kami bertemu, rasanya aku mau teriak sekencang-kencangnya! Aku menunggu kak Tito untung menjemputku. oh ternyata sudah 2jam dia gak balik juga. Akhirnya aku pulang, dengan perasaan benar-benar kecewa dan sakit. Handphoneku berbunyi, aku angkat "sandra? kamu dimana sekarang?" oh itu suara tito. "aku dirumah. kamu kemana aja?" "aku lupa mau jemput kamu tadi keasikan main dirumahnya lina soalnya, sukur deh kamu udah dirumah. yaudah ya dah!" dia langsung menutup teleponya. APA?! dia main dirumah Lina?! ya tuhannn aku salah apa? tangisanku semakin keras.

    Esok hari saat jam istirahat pertama aku menemui kak Tito. "makasih ya, kita sekarang bener-bener udahan" ucapku. "kenapa? aku gak mau san" jawab kak Tito. "kamu udah sama Lina kak, aku udah bukan siapa-siapa lagi. kamu juga lebih seneng sama Lina" "kamu pacar aku kok san" "Lina pacar kamu, bukan aku" "kok ngomongnya gitu?" "kamu gak inget semalem?" "oh itu, ya aku minta maaf ya" "minta maaf gampang, maafinnya juga gampang, tapi sakit hatinya yang gak bakal ilang" kami berdua terdiam, aku menarik nafasku dalam-dalam, "kita udahan" aku pergi meninggalkan kak Tito dan menutupi mukaku yang sudah banjir air mata. Aku menceritakan semua ini kepada Mona, Chika dan Yudith. "ih apa-apaan sih itu kak Tito!" ucap Mona kesal. "iya! seenaknya aja dia!" samber Yudith yang sedang memelukku. Aku sakit, hati aku sakit. "udah san jangan nangis terus-terusan yaaa" kata Chika. Tapi kenapa kak Tito sekarang sering smsin aku? dia juga sering telepon aku. Tapi semua itu aku abaikan.

    Sebulan sudah aku putus dengan kak Tito. Yang aku denger sih dia udah putus sama Lina. Kenapa ya aku masih gak bisa lupain kak Tito? kami juga udah gak pernah berhubungan lagi sejak hari itu. Kangen. Rasanya kangen banget. Kadang aku masih menangisi dia. "Sandra!" terdengar suara teriakan dari belakangku. Aku berbalik, panjang umur! Kak Tito! eh kenapa nih? tiba-tiba ia menggenggam tanganku erat. "maaf buat sebulan yang lalu. aku nyesel. aku sadar kalo aku salah. saat itu aku gak tau apa yang aku lakuin. aku sendiri bingung kenapa aku kaya gitu. aku nyesel banget san buat ngeduain kamu waktu itu. aku putusin Lina sejak kamu putusin aku. Sebulan aku didiemin kamu itu ngebuat aku sadar kalo aku gak ada apa-apanya tanpa kamu. aku butuh kamu san. aku sayang kamu." dia bicara itu semua dengan air mata turun di wajahnya. Aku speechless. Apa ini yang dibilang orang, kalo cowok bener-bener cinta sama kamu? "kamu mau ya balik sama aku lagi? kita kaya dulu lagi, tapi kali ini tanpa orang lain di hubungan kita. aku janji" aku menatapnya dan tersenyum mengangguk. Dia mengecup keningku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar