Gue punya sedikit cerita pendek, cerita ini nyata dari hidup gue. Cerita ini berisi tentang kegiatan-kegiatan yang udah gue lakuin bareng sahabat-sahabat gue. check it out!:D
Tinggal disebuah
lingkungan sederhana. Yang pertama bertemu adalah Nabila humaira yang biasa
dipanggil Ira dan Elva fidela yang biasa dipanggil Dela, berteman karena faktor
ibunya yang bersahabat sejak SMA. Umur yang beda setahun gak mempengahuri
mereka untuk masuk Taman Kanak-Kanak yang sama, yaitu TK Islam Melati. Karena
beda umur, Ira dan Dela beda kelas. Dikelas barunya Ira bertemu dengan Atha
zhafira yang biasa dipanggil Fira. Ternyata Fira juga tinggal di lingkungan
yang sama dengan Ira dan dela. Dikelas barunya Dela juga bertemu dengan Erviani
Agusvia yang biasa dipanggil Vivi.
Pertemanan Ira dan Fira berjalan lancar. Dela
dan Vivi juga. Bertemulah Ira,Dela dan Fira, saat itu Vivi masih merupakan anak
yang dibilang nakal sama lingkungannya. Ira,Dela dan Fira takut untuk bermain
dengan Vivi, selayaknya kenakalan anak kecil Vivi yang masih kecil suka meludah
di sendal orang,bawa-bawa batu. Setiap Ira,Dela dan Fira bermain dirumah Ira
lalu melihat Vivi, mereka akan spontan bersembunyi didalam rumah Ira dan
menutup pintu lalu mengintip lewat jendela yang hordengnya tertutup. Lulus dari
Taman Kanak-Kanak, mereka semua masuk ke Sekolah Dasar, namun berbeda-beda
sekolah.
Seiring berjalan
waktu, Vivi sudah menjadi anak yang biasa dan sudah menghilangkan kenakalannya
dia. Karena masih tinggal di lingkungan yang sama, Ira,Dela,Fira dan vivi masih
tetap bermain bersama. Bermain dan saling nyamper rumah satu sama lain dengan
hanya memanggil nama bukan salam. Mainan favorit mereka adalah Barbie dan
orang-orangan kertas. Uang jajan yang mereka punya bisa mereka habiskan untuk
membeli orang-orangan kertas. Kalau main Barbie biasanya mereka bermain
dirumahnya Dela, dia yang paling punya banyak perlengkapan Barbie. Kadang untuk
bermain barbie dengan tema ‘Salon’ mereka bermain dirumah Ira. Suatu ketika
saat sedang bermain Barbie dirumah Ira, mereka sedang bercanda dan membicarakan
hal yang sedikit mengejutkan, Ira yang sedang minum teh spontan menyemburkan
tehnya dan Vivi yang sedang berada didepannya menjadi korban semburan Teh
tersebut.
Selain Barbie,
mereka juga sering bermain dokter-dokteran. Dan biasanya ada yang berperan
sebagai ibu hamil dengan boneka didalam perutnya, ada yang menjadi dokter, ada
yang menjadi suster. Untuk peralatan dokter-dokteran yang punya lengkap itu si
Ira. Selain itu mereka juga hobi main masak-masakan. Semua yang punya mainan
masak-masakan membawa mainannya masing-masing dan biasanya bermain dirumahnya
Ira. Saat mereka sudah mulai besar, mereka juga berani main masak-masakan
menggunakan lilin yang dinyalakan lalu dibatasi oleh batu-bata dan diatasnya
ditaruh tutup kaleng, lalu dimasaklah beras yang diambil secara diam-diam dari
rumah. Mereka juga berlaga masak Gado-gado yang bumbunya adalah tanah dan air
yang di ulek asal-asalan.
Hobi mereka
bermain orang-orangan kertas masih berlanjut, bedanya mereka lebih kreatif!
Mereka membuat orang-orangan sendiri, dan melaminating sendiri dengan selotip
besar. Karena ada Ira yang jago banget gambarnya, jadi dia yang menggambar orangnya.
Untuk rumah-rumahannya mereka juga membuatnya sendiri disebuah kertas besar,
mereka membuat ruangan dirumah seperti apa yang ada didalam khayalan mereka.
Mereka bisa memainkan 5orang-orangan sekaligus.
Betapa menyenangkannya bisa bermain orang-orangan dirumah idaman
sendiri. Sekitar mereka umur 9/10 tahun,
mereka baru mulai mengenal yang namanya internet. Mereka diajari oleh
saudaranya Ira, Kak Awa. Yang mereka mengerti hanyalah Google dan Friendster.
Autis-autisnya sama yang namanya Friendster bisa setiap hari mereka bolak-balik
ke Warnet .
Kewarnet hanya
untuk sekedar mengganti-ganti background,saling memberi shoutout, memberi
gliter text pada profil masing-masing,menambahkan aplikasi lagu dan menambahkan
aplikasi virtual pet pada profil masing-masing. Baru mulai hobi foto-foto
dengan kamera VGA mereka atau yang paling bagusnya 1,3mp. Mengirim foto melalui
Infrared atau card reader. Mengedit foto dengan efek grayscale atau sepia,
menambahkan text dengan tulisan gede kecil dan warna yang kontras, menambahkan
clip art seperti bunga-bunga atau bintang-bintang, hal seperti keren pada masa
itu.
Mereka juga mulai mengenal
Handphone, Dela dan Fira yang memiliki handphone yang sama yaitu Nokia 5210
dengan casing bergambar lucu. Handphone yang selalu dibawa kemana-mana dan
digantung di leher dengan gantungan yang ramai. Mulai mengerti yang namanya
SMS. SMSan dengan tulisan penuh seni. Mereka juga hobi jalan pagi setiap hari
minggu ke Sandratex bukan dengan tujuan olahraga tapi belanja. Dulu jaman
banget ngoleksi kipas-kipas bergambar seharga Rp 1000 dan paling mahal Rp 2000,
beli sarung tangan jaring-jaring dan menganggapnya itu keren abis. Lalu mereka
mulai mengenal Sektor 9, mereka juga jalan pagi kesana walaupun sebenarnya
mereka pergi kesana menaiki angkot. Disana membeli barang-barang imut.
Lulus
SD, mereka masuk SMP dan lagi-lagi dengan SMP yang berbeda-beda. Lagi-lagi hal
itu tidak menghalangi mereka untuk tetap bermain bersama. Mulai SMP Fira sudah
akrab dipanggil dengan nama Atha, karena itu panggilan disekolahnya juga. Saat
SMP mereka sudah mulai mengerti yang namanya pergi ke Mall. Yaap ke Mall tanpa
orang tua. Bakat Ira semakin terlihat, ia sudah bisa membuat komik sendiri
walaupun ceritanya tidak pernah ada endingnya namun ia sudah membuat 7 komik
dengan judul berbeda. Saat itu juga Ira sudah mulai dipanggil dengan panggilan
“Kubil”, mungkin diambil dari kata ‘Bila’ ah entahlah.
Mereka juga sudah
mulai mengenal Facebook dan MSN. Disaat itu mereka juga sudah mulai
meninggalkan tulisan penuh seni, mereka juga sudah jarang jalan pagi setiap
hari minggu. Mungkin diantara mereka berempat hanya Vivi yang kurang menyukai
dunia internet, entah apa penyebabnya. Namun saat akhir-akhir masa SMP Vivi
sudah mulai ingin mengerti dan menyukai dunia Internet. Dia minta diajari oleh
Ira,Dela dan Fira. Semenjak itu mereka bisa dibilang tidak bisa hidup tanpa
Internet. Mereka juga sudah mulai rutin memberi kejutan ulang tahun. Ira yang
berulang tahun tanggal 27Maret,Dela 24Juni,Vivi 10Agustus,Fira 5Oktober.
Mulai lulus SMP
dan masuk SMA, lagi-lagi mereka tidak ada yang satu sekolah. Tetap walaupun
begitu mereka masih main bersama. Saat SMA mulailah dikenal Smartphone
‘blackberry’, diantara mereka yang pertama memiliki smartphone tersebut adalah
Fira,disusul oleh ketiganya. Mulailah mereka autis dengan smartphonenya. Bakat
Vivi di dunia olahraga terlihat, ia mahir dalam bermain Basket. Mereka suka
berandai, Disaat mereka dewasa nanti dan menemukan pasangan hidupnya, Vivi
menikah dengan pemain basket lalu meminta Fira untuk menjadi desainernya,
meminta Dela untuk menjadi Kokinya dan Meminta Ira untuk mendesain rumahnya
dimasa depan nanti.
Saat SMA mereka lebih sering bermain dirumah
daripada ke Mall, mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama untuk
berfoto-foto menggunakan webcam, bercerita tentang kisah cinta mereka di SMA,
bercerita tentang teman-teman mereka di sekolah. Kini mereka sudah bukan
seperti teman atau sahabat lagi, mereka sudah seperti keluarga!
Kini Fira dan Ira
sudah lulus dari SMAnya. Hanya tinggal Dela dan Vivi yang sedang berjuang di
setahun terakhir SMA. Sekarang Fira melanjutkan kuliah di daerah jakarta. Ira
melanjutkan kuliahnya di luar kota. Itu berarti mereka akan berpisah. Setelah
belasan tahun mereka bersama, kini mereka harus berpisah dengan Ira yang
melanjutkan kuliahnya di Malang. Malang-Jakarta lumayan jarak yang jauh. Namun
mereka tetap mendoakan satu sama lain. Walaupun berpisah dengan Ira, hati
mereka tetap satu.
Ini sedikit
cerita semasa kita bersama, sebenernya gak semua dimasukin kedalam cerita ini.
Terlalu banyak kegiatan yang kita lakukan bersama selama ini. Kalau semuanya
dimasukin kedalam cerita, akan membuat jari pegal mengetiknya. Selebihnya
cerita yang gak ada didalam, cukup ada diingatan kita bersama aja. Gak peduli
jarak atau waktu antara kita, kita tetap satu, kawan.